Peneliti-peneliti hanya baru-baru ini telah memulai untuk mengerti banyak penyakit-penyakit yang seringkali rumit (kompleks) yang mempengaruhi sistim pencernaan. Sesuai dengannya, orang-orang secara berangsur-angsur menggantikan dongeng-dongeng, cerita-cerita tahyul, dan rumor-rumor tentang penyebab-penyebab dan perawatan-perawatan dari penyakit-penyakit pencernaan dengan informasi terbaru yang akurat. Namun kesalahpahaman-kesalahpahaman tetap ada, dan, sementara beberapa dongeng-dongeng adalah tidak berbahaya, beberapa dapat menjadi berbahaya jika ia menahan seseorang dari pencegahan yang secara benar atau merawat penyakit. Terdaftar dibawah adalah beberapa kesalahpahaman-kesalahpahaman yang umum (buah pikiran yang keliru), tentang penyakit-penyakit pencernaan, diikuti oleh fakta-fakta seperti dokter-dokter mengerti mereka sekarang.
Mitos Nr.1 Borok-Borok (Ulcers): Makanan Pedas dan stres menyebabkan borok-borok usus.
Salah
Kebenaran adalah, mayoritas dari borok-borok lambung disebabkan oleh infeksi dengan bakteri yang disebut Helicobacter pylori (H. pylori) atau oleh penggunaan obat-obat nyeri seperti aspirin, ibuprofen, atau naproxen, yang disebut obat-obat anti-peradangan nonsteroid atau nonsteroidal antiinflammatory drugs (NSAIDs). Kebanyakan borok-borok yang berhubungan dengan H. pylori dapat disembuhkan dengan antibiotik-antibiotik. Borok-borok yang diinduksi NSAID dapat disembuhkan dengan waktu, obat-obat yang melindungi lambung, antacid-antacid, dan menghindari NSAIDs. Sekarang telah dihargai bahwa H. pylori dan NSAIDs adalah penyebab dari kebanyakan borok-borok dan pasien-pasien dirawat dengan sewajarnya, borok-borok yang mendapat perhatian medis mungkin dengan meningkat tidak dihubungkan dengan H. pylori atau NSAIDs. Makanan pedas dan stres (kecuali ketika dihubungkan dengan kondisi-kondisi medis yang ekstrem) mungkin memperburuk gejala-gejala borok pada beberapa orang-orang, namun mereka tidak menyebabkan borok-borok (ulcers).
Borok-borok dapat juga disebabkan oleh kanker.
Mitos Nr.2 Heartburn: Merokok sigaret membantu membebaskan heartburn.
Salah
Sebenarnya, merokok sigaret mungkin berkontribusi pada heartburn. Heartburn terjadi ketika sfingter esofagus bagian bawah atau lower esophageal sphincter (LES) - otot antara esofagus dan lambung - mengendor, mengizinkan isi-isi yang asam dari lambung untuk mengalir balik (reflux) kedalam esofagus. Orang-orang yang lebih sering merokok mempunyai peradangan esofgus (esophagitis), barangkali disebabkan oleh refluks asam yang meningkat, yang adalah basis dari heartburn. Refluks yang meningkat dipercayai disebabkan oleh fakta bahwa merokok sigaret menyebabkan LES untuk mengendor.
Mitos Nr.3 Penyakit Celiac: Penyakit Celiac adalah penyakit masa kanak-kanak yang jarang.
Salah
Penyakit Celiac mempengaruhi keduanya anak-anak dan kaum dewasa. Kira-kira 1 dalam 200 orang-orang di Amerika mempunyai kecenderungan genetik untuk penyakit celiac meskipun tidak semua dari mereka mempunyai penyakitnya. Adakalanya penyakit celiac pertama-tama menyebabkan gejala-gejala selama masa kanak-kanak, biasanya diare, kegagalan pertumbuhan, dan kegagalan untuk tumbuh dengan subur. Namun penyakitnya dapat juga pertama menyebabkan gejala-gejala pada kaum dewasa dari segala umur. Gejala-gejala ini mungkin samar-samar dan oleh karenanya dihubungkan pada kondisi-kondisi lain. Gejala-gejala dapat termasuk kembung dan penggelembungan perut, buang gas (kentut), diare, dan nyeri perut yang disebabkan oleh keterlibatan usus kecil serta ruam kulit, anemia, dan penipisan tulang-tlang (osteoporosis) yang disebabkan malabsorbsi dari nutrisi-nutrisi oleh usus yang sakit. Penyakit Celiac mungkin menyebabkan gejala-gejala yang begitu tidak spesifik untuk beberapa tahun sebelum didiagnosa dan dirawat secara benar .
Orang-orang dengan penyakit celiac harus tidak memakan makanan apa saja yang mengandung zat perekat (gluten), protein dalam gandum, gandum hitam, dan gerst (semacam gandum dipakai untuk membuat bir), apakah mereka mempunyai gejala-gejala atau tidak. Pada penyakit celiac, gluten membangkitkan reaksi peradangan oleh tubuh yang menghancurkan lapisan dari usus kecil, yang mengganggu penyerapan nutrisi-nutrisi. Bahkan jumlah yang kecil dari gluten dapat menyebabkan kerusakan, dan adakalanya tidak ada gejala-gejala yang akan nampak.
Mitos Nr.4 Keteraturan Usus Besar: Keteraturan usus besar berarti buang air besar setiap hari.
Salah
Frekwensi membuang air besar diantara orang-orang yang normal dan sehat bervariasi dari tiga kali sehari sampai tiga kali seminggu, dan beberapa orang-orang yang sangat sehat berada diluar ujung-ujung batas ini. Meskipun demikian, bahkan tiga kali buang air besar sehari dapat menjadi abnormal pada seseorang yang biasanya membuang air besar satu kali sehari. Orang-orang dengan irritable bowel syndrome (IBS) mungkin mempunyai jumlah-jumlah feces yang berfluktuasi setiap hari serta konsistensi feces-feces mereka yang berfluktuasi.
Mitos Nr.5 Sembelit: Kebiasaan menggunakan enema-enema untuk merawat sembelit adalah tidak berbahaya
Salah
Adalah tidak jelas apakah kebiasaan menggunakan enema-enema berbahaya atau tidak berbahaya karena sangat sedikit studi yang telah tersedia dari efek enema-enema atau laxatives melalui jangka waktu yang panjang. Studi-studi permulaan telah menunjukan bahwa laxatives mungkin melukai usus besar jika diminum secara kronis dengan mengganggu/merusak kontraksi-kontraksi otot-otot usus besar, dan penemuan ini diekstrapolasikan untuk memasukan enema-enema. Data dari studi-studi bagaimanapun tidaklah kuat. Faktanya, beberapa dokter-dokter merasa bahwa enema-enema lebih disukai daripada laxatives karena mereka adalah alat-alat yang lebih alami untuk menstimulasi buang air besar. (Enema-enema meniru jumlah feces yang besar dalam rektum, stimulus yang biasa untuk buang air besar). Keperluan yang terus menerus untuk enema-enema adalah tidak normal; anda harus mencari dokter jika anda menemukan diri anda tergantung pada mereka atau segala obat lain untuk membuang air besar.
Mitos Nr.6 Diverticulosis: Diverticulosis adalah persoalan serius namun tidak umum.
Salah
Sebenarnya, mayoritas dari orang-orang Amerika diatas umur 60 tahun mempunyai diverticulosis, namun hanya persentase yang kecil mempunyai gejala-gejala atau komplikasi-komplikasi. Diverticulosis adalah kondisi dimana kantong-kantong kecil yang disebut diverticula berkembang pada dinding usus besar. Kantong-kantong ini cenderung untuk tampak dan meningkat dalam jumlahnya ketika individu-individu menua. Kebanyakan orang-orang tidak mempunyai gejala-gejala dan mengetahui bahwa mereka mempunyai diverticula setelah X-ray atau pemeriksaan usus (contohnya, colonoscopy, barium enema) yang sedang dilakukan untuk tujuan yang tidak berhubungan dengan diverticulosis. Kurang dari 10 persen dari orang-orang dengan diverticulosis pernah mengembangkan komplikasi-komplikasi seperti infeksi (diverticulitis), perdarahan, atau perforasi (pelubangan) usus besar.
Mitos Nr.7 Penyakit Peradangan Usus Besar (Ulcerative Colitis dan Penyakit Crohn's): Penyakit peradangan usus besar disebabkan oleh persoalan-persoalan psikologi.
Salah
Penyakit peradangan usus besar adalah nama umum untuk dua penyakit yang menyebabkan peradangan pada usus-usus, penyakit Crohn dan ulcerative colitis. Penyebab dari penyakit tidak diketahui, namun peneliti-peneliti berspekulasi bahwa mungkin adalah virus atau bakteri yang berinteraksi dengan sistim imun tubuh. Tidak ada bukti telah ditemukan untuk mendukung teori bahwa penyakit peradangan usus besar disebabkan oleh ketegangan, ketakutan, atau segala faktor psikologi lainnya atau kekacauan, meskipun ini dapat memperburuk ketidaknyamanan yang disebabkan oleh penyakit.
Mitos Nr.8 Sirosis: Sirosis disebabkan hanya oleh alkoholisme.
Salah
Alkoholisme adalah hanya satu dari banyak penyebab-penyebab sirosis. Sirosis adalah luka parut dan fungsi yang berkurang dari hati. Di Amerika, alkohol menyebabkan kurang dari setengah kasus-kaus sirosis. Sisa kasus-kasus adalah dari penyakit-penyakit yang menyebabkan kerusakan hati. Contohnya, pada anak-anak, sirosis mungkin berasal dari cystic fibrosis, alpha-1 antitrypsin deficiency, biliary atresia, penyakit penyimpanan glikogen, dan penyakit-penyakit jarang lainnya. Pada kaum dewasa, sirosis mungkin disebabkan oleh hepatitis B atau C, primary biliary cirrhosis, penyakit-penyakit dari penumpukan yang abnormal dari metal-metal seperti besi atau tembaga dalam tubuh, reaksi-reaksi yang berat pada obat-obat yang diresepkan, atau luka pada saluran-saluran yang mengalirkan empedu dari hati. Pada kaum dewasa, sirosis dapat juga disebabkan oleh nonalcoholic steatohepatitis (NASH), yang sedang menjadi penyakit hati yang paling umum di Amerika, mempengaruhi 2 sampai 5 persen dari orang-orang Amerika. NASH dihubungkan dengan kejadian yang meningkat dari kegemukan dan diabetes.
Mitos Nr.9 Operasi Ostomy: After ostomy surgery, men have erectile dysfunction and women have impaired sexual function and are unable to become pregnant.
Salah
Operasi Ostomy pada umumnya tidak mengganggu kemampuan-kemampuan seksual atau reproduksi seseorang. Operasi ostomy adalah prosedur dimana bagian yang sakit dari usus kecil ata usus besar dikeluarkan/diangkat dan sisa usus dilekatakan pada bukaan perut. Feces dikumpulkn dalam kantong yang ditempelkan pada kulit diatas bukaan. Secara alternatif, kantong internal yang mengumpulkan feces mungkin dibentuk dari bagian usus. Kantong kemudian dapat dikosongkan dengan memasukan kateter pada interval-interval reguler.
Meskipun beberpa pria-pria yang telah mendapatkan operasi ostomy yang radikal untuk kanker kehilangan kemampuan untuk mencapai dan menahan ereksi, kebanyakan pria-pria tidak, atau, jika mereka lakukan, itu hanya sementara. Ini disebabkan oleh kerusakan pada syaraf-syaraf yang merangsang penis. Jika disfungsi ereksi bertahan, beragam solusi-solusui tersedia. Urologist, dokter yang berspesialisasi pada persoalan-persoalan jenis ini, dapat membantu menemukan solusi yang terbaik.
Pada wanita-wanita, operasi ostomy tidak merusak organ-organ seksual atau reproduksi, jadi ia adalah bukan penyebab langsung dari persoalan persoalan-persoalan seksual atau kemandulan. Faktor-fakotr seperti nyeri dan penyesuaian pada image tubuh baru mungkin menciptakan persoalan-persoalan seksual sementara, namun mereka biasanya dapat menghilang dengan waktu dan, pada beberapa kaus-kasus, menasehati. Kecuali seorang wanita telah mendapatkan hysterectomy untuk mengangkat kandungannya (uterus), ia tetap dapat melahirkan anak-anak.